Thursday, March 20, 2014

Belajar tertawa lagi...

No one cares how much you know, until they know how much you care - Theodore Roosevelt

Tadi malam saya terenyuh melihat pramugara kereta api eksekutif jurusan Gambir - Pasar Turi yang begitu kesulitan membuka pintu gerbong. Saya pun hanya bisa melihat bagaimana mas2 itu berusaha membuka pintu, soalnya sebelumnya saya juga mengalami kesulitan membukanya. Mas2 itu sampai meletakkan nampan bawaannya dan dengan kedua tangannya berusaha sekuat mungkin menarik handel pintu.
Sementara itu selagi mas2 pramugara itu berusaha membuka pintu, saya mendengar dua penumpang laki-laki yang tertawa menyaksikan pramugara yang kesusahan itu. Seorang bapak datang membantu tetapi juga tidak berhasil. Saya hanya bisa menanggung keinginan untuk membantu tetapi tak mampu.
Bukan maksud saya menjelek-jelekkan penumpang yang menertawakan pramugara itu, tetapi kok ya tega sih menertawakan orang yang kesusahan; bukannya malah membantu? Peristiwa yang mirip sudah saya posting beberapa waktu lalu dan pokoknya sama. Apa ya kita bisa belajar tertawa dan menempatkan tawa kita pada tempat atau suasana yang tepat?

No comments:

Post a Comment